Jagad Alit, sesuai dengan namanya, adalah semesta kecil bagi siapa pun yang ada didalamnya, terutama pada tangan-tangan kecil yang akan memberi makna pada dunia.
Kami juga ingin menjadi pendamping bagi orang tua untuk menumbuhkan karsa, rasa dan akal dalam diri anak-anak.
Perjalanan Awal Jagad Alit
Saat itu, tahun 2012, ketika Bu Kenny memulai perjalanannya mencari permata terbaik bagi anak-anak, ia menemukan jalan Antroposophy melalui Pendidikan Waldorf. Pulau dan lautan ia seberangi dengan cinta dan ketekunan, hingga tiba lah waktunya di tahun 2015, Bu Kenny menanam benih pohon yang ia dapatkan, setelah selama lebih dari 1000 hari ia lakukan perjalanan awalnya. Pohon itu diberi nama Jagad Alit, yang ia tanam di Bandung, tempat yang sangat dia cintai.
Melalui pendidikan Waldorf, Jagad Alit ingin mewujudkan cita-cita untuk “Menciptakan ruang bertumbuhnya karsa, rasa dan akal untuk menjadi manusia yang lebih baik dengan menanam benih kebajikan, mengalirkan riak ketenteraman, menghangatkan rangkulan kebersamaan dan mengembuskan jiwa ketulusan. Menciptakan lingkungan yang kondusif bagi anak-anak untuk tumbuh dan berkembang menjadi individu yang utuh dan berimbang secara intelektual, emosi dan spiritual.”
Perjalanan Jagad Alit menjadi pohon yang bermakna ditemani prinsip dan nilai yang senantiasa dipegang teguh, yaitu:
Terbuka bagi siapa pun yang berkehendak bejalar dan tumbuh bersama
Menerima kehadiran setiap anak sebagai titipan Tuhan kepada Jagad Alit Waldorf
Menuntaskan apa yang sudah dimulai dengan kesadaran utuh dan cinta
Bekerjasama dengan pemangku kepentingan lain yang memiliki kesamaan visi dan misi
Perjalanan Bersama Orang Tua, Guru dan Komunitas
Sampai saat ini, perjalanan Jagad Alit merupakan perjalanan bersama dengan para orang tua, yang mendapat dukungan dari komunitas-komunitas Waldorf di Indonesia serta para mentor dan guru yang berasal dari berbagai negara.
Perjalanan ini mengantarkan kami menjadi taman kanak-kanak Waldorf Indonesia pertama yang diakui oleh International Association Steiner Waldorf Early Childhood Education.
Kunjungan rutin dari mentor international, berbagai kegiatan seminar, workshop dan study group serta pembelajaran yang didapatkan dari tangan-tangan kecil yang menjadi guru kehidupan kami, mengantarkan kami menjadi sebuah lembaga pendidikan yang telah merampungkan sebuah buku pendidikan Waldorf. Hingga saat ini buku tersebut menjadi buku pertama pendidikan Waldorf berbahasa Indonesia yang dijadikan panduan oleh para orang tua, guru-guru Waldorf dan pihak-pihak lain di Indonesia.
Telah rampung pula sebuah buku puisi anak sebagai tanda bahwa pendidikan Waldorf adalah pendidikan yang disampaikan dengan unsur keindahan.
Kini, di akhir tahun 2024, Jagad Alit Waldorf telah dan akan tetap menjadi rumah bagi puluhan anak-anak dan keluarganya, serta anak-anak lain yang Tuhan kirimkan kepada kami, agar kami dapat terus belajar siapa kita dan apa tujuan kita turun ke alam semesta ini. (IWK)